Senin, 13 Februari 2012

USAHA BUDIDAYA LELE KALAU DIATAS 3000 EKOR BARU TERASA KEUNTUNGANNYA..... Silahkan di Simak


CONTOH PERHITUNGAN ANALISIS USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN LELE DI KOLAM TERPAL
A. Asumsi
1.      Usaha pembesaran dilakukan secara intensif
2.      Wadah pemeliharaan yang digunakan adalah kolam terpal berukuran 4m x 2m
3.      Padat tebar benih adalah 1000 ekor/kolam dengan ukuran benih 4 - 6 cm
4.      Pakan tambahan diperlukan dengan korversi 1 Kg : 1,2 Kg (artinya: dibutuhkan 1,2 Kg pakan untuk pertambahan bobot badan 1 Kg ikan lele)
5.      Derajat SR (kehidupan ikan) sebesar 90% dari jumlah bibit yang ditebar
6.      Ukuran panen ikan lele 1 Kg  sebanyak 6 - 7 ekor
7.      Target Produksi per periodenya (3 Bulan) sebesar: 100 Kg /Kolam

B. Biaya
1. Biaya Tetap
  • Kolam terpal pembesaran                        
     (Ukuran 4m x 2m x 1m)           : Rp. 750.000 / ( 2 tahun)  = Rp. 31.250 x 3 bln      = Rp.   93.750
  • 1 set alat produksi                     : Rp. 100.000 ( 1 tahun)  = Rp.   8.333 x 3 bln       = Rp.   25.000
  • Sumur Bor & Pompa Air           : Rp. 400.000 ( 4 tahun)  = Rp.   8.333 x 3 bln       = Rp.   25.000
            Total Biaya Tetap / panen                                                                                  : Rp.  143.750,-

2. Biaya Operasional (3 bulan)
  • Benih Lele 1.000 ekor @Rp.300,-                   : Rp.      300.000,-
  • Pakan 100 Kg @ Rp.8000,-                            : Rp.      960.000,-
  • Pupuk Cair/Probiotik                                       : Rp.         50.000,-
            Total Biaya Operasional                               : Rp. 1.310.000,-      

3. Biaya Total
Biaya total     =  Biaya tetap + Biaya Operasional
                     =  Rp. 143.750,- + Rp. 1.310.000,-
                     =  Rp. 1.453.750,-


C. Penerimaan dan Laba
1. Penerimaan
      Penerimaan          =  Volume Produksi  x  Harga Jual
                                 =  100 Kg  x  Rp.17.000,-
                                 =  Rp. 1.700.000,-

2. laba per panen (3 Bulan)
    a. Laba Per panen                         =  Penerimaan - Biaya Total
                                                         =  Rp. 1.700.000  -  1.453.750
                                                         =  Rp. 246.250
  

jadi dalam 1000 ekor ikan lele keuntungan yang didapat dalam 3 bulan sekitar Rp. 246.250,-
makanya bila mau usaha ikan lele minimal dalam 1 kali musim tanam bisa memelihara minimal 5000 benih ikan agar keuntungan yang didapat juga terasa...
atau solusi lain ialah dengan mengurangi pemberian pakan pabrik dan menggantinya dengan pakan buatan yg lebih murah... selamat mencoba
bila ada kekeliruan mohon dimaafkan ya... semoga bermanfaat....

(Rudi Yakob, S.Pi, PPL Perikanan Kota Balikpapan)

Rabu, 01 Februari 2012

              Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal  
           Ikan Lele merupakan keluarga Catfish yang  memiliki jenis yang sangat banyak, diantaranya Ikan  lele dumbo, Lele Lokal, Lele Phyton, Lele Sangkuriang dan lain-lain. Budi Daya Ikan Lele relatif lebih mudah dan sederhana jika dibandingkan dengan budi daya ikan lainnya. Pada dasarnya metode Budi Daya ini adalah solusi untuk beberapa kondisi antara lain lahan yang sempit,  modal yang tidak terlalu besar dan solusi untuk daerah yang minim air. Ikan Lele merupakan ikan yang memiliki beberapa keistimewaan dan banyak diminati orang.
           Aneka masakan dari lele bisa diperoleh dengan mudah, rasa daging yang lezat dan gurih membuat bisnis budi daya lele menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan keuntungan. Selain itu Lele lebih mudah dipelihara dan cepat dalam pertumbuhannya. Dengan kondisi air yang “buruk” Lele bisa bertahan hidup dan berkembang dengan baik, dengan demikian solusi pemeliharaan ikan  lele dengan terpal menjadi alternatif yang perlu dicoba. Budi Daya Ikan Ikan  lele dengan Kolam terpal mendatangkan peluang usaha yang cukup menjanjikan dan tidak memerlukan modal usaha yang besar. Analisis budi daya Ikan  lele dapat dilakukan dalam berbagai model untuk konsumsi dan pembibitan.
I.                  Model Budi Daya Ikan  Lele
             Peluang usaha Budi daya lele dengan kolam terpal dapat dilakukan dalam beberapa bentuk antara lain, tujuan pembibitan dan tujuan konsumsi. Budi daya Ikan  lele sebagai bibit merupakan upaya memenuhi kebutuhan bibit yang terus meningkat seiring dengan permintaan Ikan lele Konsumsi. Budi Daya Ikan lele Konsumsi merupakan upaya memelihara Ikan  lele sampai ukuran dan bobot tertentu. Biasanya dari berat 1 ons per ekor ikan  lele sampai 1 kg per ekor. Ukuran Ikan  lele 1 Kg /ekor  ke atas biasanya digunakan pada kolam pemancingan.
Foto: Kolam Ikan Lele dan Patin di Kel. Manggar Balikpapan
    
II.               Budi Daya Ikan  lele Untuk Pembibitan
Peluang Usaha Budi Daya Ikan  lele Untuk tujuan pembibitan bisa dilakukan antara lain:
Pemijahan dan penetasan telur ikan  lele, setelah menetas bisa dijual kepada pembudidaya lain untuk dibesarkan atau dipelihara lagi sampai besar. Karena bibit ikan  lele baru menetas sudah bisa dijual, sehingga merupakan peluang usaha bagi yang memilih menekuni bidang ini. Jika lahan yang tersedia sempit solusi ini bisa menjadi alternatif. Modal untuk usaha ini hanya tempat dan indukan ikan  lele. Bibit Ikan  lele baru menetas biasanya dihargai berdasarkan perkiraan jumlah anakan Ikan  lele, yang ditentukan berdasarkan bobot induk dan jumlah induk Lele.
Penyediaan Bibit Ukuran 2-3 cm, dalam kurun waktu satu bulan setelah menetas bibit ikan  lele telah mencapai ukuran 2-3 cm dan siap untuk dijual ke pasaran. Pembesaran benih lele dari menetas hingga ukuran ini idealnya ditempatkan pada kolam lumpur atau sawah, sehingga memerlukan lahan yang relatif luas. Meski di kolam terpal tetap bisa dilakukan tetapi tidak bisa dalam jumlah yang besar, meski demikian peluang usaha tetap terbuka. Pembesaran Ikan  lele pada bak  atau kolam terpal pada ukuran ini memerlukan makanan tambahan berupa pelet buatan pabrik.
Penyediaan Bibit ukuran 5-7 cm, pada ukuran 5-7 cm benih ikan  lele siap dijual sebagai bibit yang mendatangkan peluang usaha. Biasanya ukuran ini dipelihara oleh pembudiday sampai ukuran layak konsumsi.
III.           Pemeliharaan Ikan  lele Untuk Konsumsi
         Ikan  lele untuk keperluan konsumsi biasanya dipelihara mulai dari ukuran 5-7 cm atau lebih besar, untuk hasil panen cepat bisa dilakukan dalam waktu 2 bulan dengan pemberian makanan yang ekstra dan optimal. Peluang usaha budi daya ikan  lele untuk konsumsi ini relatif lebih mudah karena ukuran lele yang besar lebih tahan terhadap penyakit, dan tingkat hidup lebih tinggi. Untuk mendapatkan ukuran ikan lele yang lebih besar memerlukan waktu 3 sampai 4 bulan.
1.     Persiapan Pembuatan Kolam Terpal
       Persiapan untuk budi daya ikan  lele dengan kolam terpal meliputi persiapan lahan kolam, persiapan material terpal ,dan persiapan perangkat pendukung. Lahan yang perlu disediakan disesuaikan dengan keadaan dan jumlah lele yang akan dipelihara. Untuk Pembesaran sampai tingkat konsumsi bisa digunakan lahan dengan ukuran 2 x 1x 0.6 meter, yang bisa diisi dengan 200 ekor ikan  lele ukuran 5-7 cm atau padat tebar ialah 100 ekor/meter2. Model pembuatan kolam bisa dengan menggali tanah kemudian diberi terpal atau dengan membuat rangka dari kayu yang kemudian diberi terpal. Cara pertama lebih membuat terpal tahan lebih lama.
2.     Pemeliharaan Ikan  lele

a.      Persiapan Kolam dan Penebaran Benih
Pertama kali kolam terpal diisi dengan air yang tidak terlalu dalam terlebh dahulu, untuk ikan  lele ukuran 5-7 cm bisa diisi air 40 cm terlebih dahulu, agar ikan tidak terlalu capek naik dan turun dari dasar kolam ke permukaan untuk mengambil oksigen, seiring dengan bertambahnya usia dan ukuran kemudian kedalaman air ditambah. Beberapa pebudidaya ikan ada juga yang memberikan rumpon atau semacam perlindungan untuk lele. Karena lele merupakan ikan yang senang bersembunyi di daerah yang tertutup. Perlu diperhatikan pada saat memasukkan benih awal ikan lele ke dalama kolam haruslah dengan melakukan adaptasi terlebih dahulu
b.      Pola Pemberian Pakan
       Pemberian pakan dilakukan dengan pemberian pelet sehari dua kali, lebih bagus lagi lebih dari dua kali tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit. Jika di lingkungan tersedia pakan alami seperti Bekicot, kerang, keong emas, rayap dan lain-lain, bisa diberikan makanan alami tersebut. Makanan alami selain bisa menghemat pengeluaran juga memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga pertumbuhan ikan  lele bisa lebih cepat. Selain itu ada beberapa teknologi yang bisa dipakai untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele dan ikan lainnya. Jumlah pemberian pakan dalam sehari idealnya ialah 3% s/d 5% dari biomassa (berat ikan keseluruhan didalam kolam) caranya ialah dengan menghitung berat sample ikan dan mengalikan dengan jumlah ikan yg ada di dalam kolam, kemudin dikali 3% s/d 5%, maka didapat jumlah pakan yang harus diberikan dalam 1 hari. Pemberian dengan jumlah tersebut dapat diberikan 2-3 kali sehari. Edangkan waktu yang ideal dalam pemberian pakan ialah pagi (pukul 08.00 s/d 09.00), sore (pukul 16.00 s/d 17.00) dan malam (pukul 20.00 s/d 22.00)
c.       Pengontrolan Air
       Meski Ikan  lele tahan terhadap kondisi air yang buruk ada baiknya perlu diganti air sekitar 10-30% setiap minggu, agar kolam tidak terlalu kotor dan berbau. Penyakit pada ikan lele mudah menyerang pada air yang kotor.
d.      Penyortiran
Pada usia satu bulan atau jika diperlukan perlu dilakukan penyortiran yaitu seleksi dan pemisahan lele yang memiliki ukuran yang berbeda. Biasanya lele mengalami pertumbuhan yang tidak sama, sehingga jika tidak dipisahkan lele dengan ukuran kecil akan kalah bersaing dalam berebut makanan. Selain itu pisahkan jika ada ikan yang terindikasi terserang penyakit agar tidak menular.
3.     Pemanenan

Lele konsumsi sudah bisa dipanen pada umur 2 bulan sejak dibesarkan di kolam pembesaran, biasanya beratnya sekitar 100 gr per ekor atau 8 – 10 ekor/Kg. walaupun pada saat penebaran bobot benih lele sama, tetapi saat panen ukurannya tidak seragam, hal ini dipengaruhi oleh selera makan ikan tersebut. lele yang dipanen selanjutnya disortir berdasarkan ukurannya dan diangkut ke dalam jerigen besar ataupun wadah lain. Agar ikan lelel tetap hidup dan tidak berdesak-desakan sebaiknya setiap wadah tidak diisi terlalu padat sehingga kadar oksigen air bisa dipertahankan.

(PPL Perikanan Kota Balikpapan: Rudi Yakob, S.Pi)